Belitung, Inspirasiberita | Masih berdalih bayaran gaji sudah jelas, ini menciderai proses demokrasi. Menciptakan keramaian di minggu tenang dan tidak ada permintaan maaf.
Teguh Trinanda, SH., Ketua Belitong Muda Bisa dituduh memprovokasi dan membuat suasana menjadi panas, faktanya adalah posko pasangan 02 Isyak – Masdar yang telah terbukti membuat keramaian diminggu tenang H-1, sebelum pencoblosan sehingga menciptakan keadaan jadi tidak kondusif.
Keramaian dan kerumunan ribuan masyarakat sudah jelas, menjadi sorotan dan kecaman di tengah Masyarakat maupun di media sosial. Karena posko 02 Isyak-Masdar menciptakan keresahan dengan mengumpulkan ribuan orang.
Banyak pihak yang menyayangkan kejadian tersebut, mengingat Pilkada seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat demokrasi, ini justru menciderai proses demokrasi.
Bukannya malah menjaga suasana minggu tenang, justru membuat keramaian dan keributan. Bayangkan ribuan orang hadir di masa tenang, di satu tempat di tengah kota, hingga membuat ruas jalan menjadi macet total di Jalan Madura Tanjungpandan, Belitung, Selasa (26/11/2024) tadi siang.
Dalam proses politik tentu tidak mengenal sistem gaji, kecuali karyawan dalam sebuah perusahaan. Disini Pasangan Isyak-Masdar sedang mengikuti proses demokrasi, bukan sedang mendirikan atau menjalankan perusahaan.
Proses ini jelas terbukti mengganggu kamtibmas dengan kerumunan ribuan orang, faktanya ada pembagian uang, jelas sudah sebagai adanya dugaan praktik politik uang. Dan nanti akan dibuktikan dalam proses hukum.
“Berdalih bayar gaji ya silakan saja, mengaku bukan politik uang akal berakal saja dan sudah pasti. Mana ada maling yang ngaku,” tegas Teguh Trinanda, SH.,
Namun yang pasti, kami akan tetap memproses, melaporkan dan mengawal kejadian ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah mengatur proses demokrasi di Indonesia. Bukan dengan sekehendak Kita sendiri, dan bukan semaunya Kita sendiri.
Saya mau pulang kerumah, setelah jemput anak sekolah. Tiba-tiba jalan ditutup, dikawal dua polisi malah dipaksa jalan lain. Ini ada apa, setelah dicek ternyata ada ribuan orang berkerumun di posko Isyak-Masdar. Saya tidak mau menduga terlalu jauh, karena melihat dari luar saja karena sedang macet total.
Sempat mau dikeroyok, karena dituduh provokasi, dikatain dengan berkata kasar as*k dan kata-kata kasar lainnya, hanya saja tidak tidak begitu jelas suaranya. “Sementara saya masih bonceng anak saya pulang sekolah. Bersyukur Allah SWT Masih jaga saya dan bisa keluar dari kerumunan massa,” ujarnya.
Adapun Video yang tersebar luas didalam posko dan ada pembagian uang itu jelas bukan dari saya, divideokan pun itu spontan saja. Karena masing-masing yang dipinggir jalan sudah pegang kamera dan sedang memvideokan situasi yang terjadi disekitar sebelum saya lewat. (Red)